Niswah.net - Perkara iman wajib diketahui dan dipelajari. Iman secara bahasa artinya pembenaran, sedangkan secara istilah artinya tunduk dan patuhnya hati dalam menerima hal-hal pokok yang termasuk agama Nabi Muhammad saw.
Rukun iman ada enam:
1. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah beriman bahwa Allah swt itu ada, Maha Esa baik dalam zat, sifat dan perbuatan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, yang berhak disembah, wajib bagi-Nya segala kesempurnaan yang layak dengan zat-Nya yang Maha Tinggi dan mustahil bagi-Nya seluruh kekurangan.
Wajib bagi mukallaf mengetahui keyakinan imannya terhadap Allah Ta'ala, yaitu sifat wajib, sifat mustahil dan jaiz-Nya. Makna sifat wajib artinya sesuatu yang tidak tergambar oleh akal ketiadaannya. Sifat mustahil artinya sesuatu yang tidak tergambar oleh akal keberadaannya. Sifat jaiz artinya sesuatu yang tergambar oleh akal keberadaannya dan ketiadaannya.
Sifat wajib bagi Allah ada 20: Wujud (ada), Qidam (dahulu), Baqa' (kekal), Mukhalafah lil hawadits (berbeda dengan makhluk), Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), Wahdaniyah (Esa), Qudrah (mampu), Iradah (berkehendak), Ilmu (mengetahui), Hayat (hidup), Sama' (mendengar), Bashor (melihat), Kalam (berbicara), Kaunuhu Qaadiron (Dzatnya Maha Mampu), Kaunuhu Muriidan (zat-Nya Maha Berkehendak), Kaunuhu 'Aaliman (zat-Nya Maha Mengetahui), Kaunuhu Hayyan (zat-Nya Maha Hidup), Kaunuhu Samii-'an (zat-Nya Maha Mendengar), Kaunuhu Mutakalliman (zat-Nya Maha Berbicara).
Sifat Mustahil bagi Allah ada 20 (yang merupakan kebalikan dari sifat wajib): Tidak ada, baru, hancur, sama dengan makhluk, membutuhkan yang lain, berbilang, lemah, terpaksa, bodoh, mati, tuli, buta, bisu, zat-Nya lemah, zat-Nya terpaksa, zat-Nya bodoh, zat-Nya ati, zat-Nya tuli, zat-Nya buta, zat-Nya bisu.
Sifat jaiz bagi Allah hanya satu yaitu melakukan segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya.
2. Iman kepada Malaikat
Malaikat adalah jama' dari kata Malak. Mereka adalah makhluk yang tercipta dari cahaya, terbebas dari segala keburukan dan mampu berubah menjadi berbagai bentuk.
Beriman kepada malaikat artinya hati tunduk dan patuh bahwa para malaikat adalah hamba Allah yang mulia, tidak melanggar perintah Allah dan selalu mengerjakan yang diperintahkan. Mereka adalah duta Allah yang menjembatani antara diri-Nya dengan makhluk, melakukan berbagai hal sesuai izin-Nya, membenarkan terhadap berita yang mereka bawa, dan jumlah mereka sangatlah banyak hingga tidak diketahui jumlahnya kecuali oleh Allah Ta'ala.
Wajib pula beriman dengan sepuluh malaikat Allah:
a. Jibril sebagai penyampai wahyu. Dia adalah malaikat yang paling utama.
b. Mikail, bertugas menurunkan hujan.
c. Isrofil, bertugas meniup sangkakala di hati kiamat.
d. Izroil, bertugas mencabut nyawa.
e. Munkar dan
f. Nakir, keduanya bertugas menanyai mayit dalam kuburnya.
g. Raqib dan
h. Atid, keduanya bertugas mencatat amal baik dan buruk.
i. Ridwan, bertugas menjaga surga.
j. Malik, bertugas menjaga neraka.
3. Iman kepada Kitab
Iman kepada kitab-kitab Allah artinya meyakini bahwa kitab-kitab tersebut merupakan firman Allah yang Maha Dahulu, terdapat pada zat-Nya, tidak terdiri dari huruf ataupun suara, dan segala sesuatu yang terkandung di dalamnya adalah benar dan haq.
Kitab-kitab Allah berjumlah 104 kitab. Diturunkan kepada Nabi Syits 50, Nabi Idris 30, Nabi Adam menerima 10, dan Nabi Ibrahim mendapat 10, Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa, Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw.
4. Iman kepada para Rasul
Para rasul adalah para nabi yang diperintahkan menyampaikan wahyu Allah.
Beriman kepada rasul artinya meyakini bahwa Allah telah mengutusnya kepada umat agar mendapat petunjuk, menyempurnakan kehidupan dunia dan akhirat. Allah menguatkan dengan mukjizat yang menunjukkan kebenaran, menyampaikan risalah Allah dan menjelaskannya bagi para mukallaf.
Para rasul wajib dihormati dan tidak boleh dipisah-pisah antara mereka. Mereka adalah orang yang terjaga dari dosa kecil dan besar.
Jumlah rasul itu sebanyak 313, sebagian berpendapat jumlahnya adalah 315 orang. Diwajibkan bagi para mukallaf beriman kepada 25 rasul di antara mereka.
Rasul yang paling utama di antara mereka adalah Ulul Azmi (yang mempunyai kesabaran dalam menanggung kesulitan) yaitu Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa dan Nuh.
Sifat wajib bagi para rasul ada empat, yaitu shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. Sifat mustahil bagi para rasul ada empat pula, lawan dari sifat wajib yaitu bohong, merahasiakan, khianat dan bodoh. Sifat jaiz bagi para rasul hanya ada satu yaitu mempunyai sifat manusiawi yang tidak menunjukkan kekurangan, seperti sakit ringan, tidak seperti sakit lepra atau belang, karena hal itu tidak boleh terdapat pada mereka.
5. Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir dimulai sejak kematian hingga tidak ada batasnya. Itulah yang disebut dengan hari kiamat. Dinamakan hari akhir karena tidak ada malam setelahnya.
Iman kepada hari akhir artinya meyakini bahwa kebenaran adanya, dan yang terdapat padanya adalah benar. Seperti mizan atau timbangan amal, shirat, surga dan neraka. Begitu pula pertanyaan dua malaikat di dalam kubur dan azabnya, serta berbagai perkara di alam barzakh, semua itu adalah benar.
6. Iman kepada Takdir Allah
Takdir adalah terwujudnya sesuatu sesuai batasan dan ketentuan tertentu, baik dalam zat ataupun perbuatannya.
Meyakini bahwa sesuatu itu terjadi sesuai ketentuan Allah. Mustahil terjadi sesuatu yang belum ditakdirkan Allah. Baik dan buruk adalah sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah sebelum terciptanya makhluk, dan sesungguhnya segala sesuatu di alam semesta ini sesuai dengan qadha', takdir dan kehendak Allah Ta'ala.
AF
Sumber: Umar Husein Assegaf bin Umar asy-Syathiri, al-Allamah, al-Habib Ahmad. 2011. Intisari Fiqih Madzhab Syafi'i. Surabaya: Cahaya Ilmu Publisher.
#rukuniman #macammacamrukuniman #imankepadaAllah #imankepadamalaikat